Categories: Penyakit Dalam

Tuberkulosis di Luar (Ekstra) Paru: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Tuberkulosis di Luar (Ekstra) Paru: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Tuberkulosis (TB) di luar paru atau selanjutnya di sebut TB ekstra paru  adalah bentuk infeksi tuberkulosis yang mempengaruhi organ atau jaringan di luar paru-paru. Meskipun tuberkulosis paru adalah bentuk yang paling umum dari TB, TB ekstra paru juga dapat terjadi dan memerlukan penanganan medis yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, dan pengobatan untuk tuberkulosis ekstra paru.

Penyebab Tuberkulosis Ekstra Paru

Penyebab utama tuberkulosis ekstra paru adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang juga menyebabkan tuberkulosis paru. Bakteri ini menyebar melalui udara saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan dapat menjangkiti berbagai bagian tubuh selain paru-paru. Tuberkulosis ekstra paru dapat terjadi di organ seperti ginjal, tulang, otak, sumsum tulang belakang, dan lambung.

Gejala Tuberkulosis Ekstra Paru

Gejala tuberkulosis ekstra paru dapat bervariasi tergantung pada organ atau jaringan yang terkena infeksi. Gejala umum termasuk:

  1. Nyeri di Bagian yang Terkena: Nyeri di area tubuh tertentu, seperti nyeri punggung untuk tuberkulosis tulang belakang atau nyeri di perut untuk tuberkulosis perut.
  2. Demam dan Berkeringat Malam: Demam yang tidak terkendali dan keringat berlebih di malam hari.
  3. Penurunan Berat Badan: Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
  4. Kelemahan Umum: Kelelahan dan kelemahan yang tidak dijelaskan.

Pengobatan Tuberkulosis Ekstra Paru

Pengobatan tuberkulosis ekstra paru melibatkan regimen antibiotik yang kuat untuk membunuh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Obat-obatan yang digunakan sering kali sama dengan yang digunakan untuk tuberkulosis paru, tetapi pengobatan biasanya memerlukan waktu yang lebih lama. Beberapa obat yang mungkin digunakan dalam pengobatan tuberkulosis ekstra paru antara lain:

  1. Isoniazid (INH): Obat ini biasanya merupakan bagian dari regimen pengobatan awal.
  2. Rifampin: Rifampin adalah obat yang efektif dalam membunuh bakteri tuberkulosis.
  3. Pyrazinamide: Pyrazinamide sering digunakan bersama dengan obat lain untuk meningkatkan efektivitas pengobatan.
  4. Ethambutol: Ethambutol juga dapat dimasukkan ke dalam regimen pengobatan untuk membantu mencegah resistensi bakteri terhadap obat.

Pengobatan tuberkulosis ekstra paru sering kali memerlukan pengawasan medis yang ketat dan dapat berlangsung selama beberapa bulan hingga setahun tergantung pada keparahan infeksi dan respons individu terhadap pengobatan.

Kesimpulan

Tuberkulosis ekstra paru adalah bentuk infeksi tuberkulosis yang mempengaruhi organ atau jaringan di luar paru-paru. Pengobatan yang tepat dan tepat waktu sangat penting untuk memastikan pemulihan yang sukses. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki riwayat kontak dengan seseorang yang terinfeksi tuberkulosis, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan pengobatan yang sesuai.

dr. Asa

Recent Posts

Sindrom Marfan: Penyebab, Gejala, dan Pengelolaan

Sindrom Marfan adalah kelainan genetik yang mempengaruhi jaringan ikat yang mendukung berbagai struktur tubuh, termasuk…

7 bulan ago

Penyakit Gaucher: Gejala dan Pengobatan

Penyakit Gaucher adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh kekurangan enzim glukoserebrosidase, yang mengakibatkan penumpukan zat…

7 bulan ago

Sindrom Ehlers-Danlos: Penyebab dan Perawatan

Sindrom Ehlers-Danlos (EDS) adalah sekelompok gangguan genetik yang mempengaruhi jaringan ikat yang mendukung kulit, sendi,…

7 bulan ago

Penyakit Paget Tulang: Penyebab dan Pengobatan

Penyakit Paget tulang adalah gangguan kronis yang menyebabkan tulang menjadi besar dan lemah akibat proses…

7 bulan ago

Penyakit Lyme: Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyakit Lyme adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Borrelia burgdorferi, yang ditularkan kepada manusia melalui…

7 bulan ago

Penyakit Celiac: Penyebab, Gejala, dan Perawatan

Penyakit Celiac adalah gangguan autoimun yang terjadi ketika konsumsi gluten menyebabkan kerusakan pada usus kecil.…

7 bulan ago

This website uses cookies.