Categories: Anak & Balita

Penyakit Ikterus Neonatorum: Diagnosis, Penyebab, Gejala, dan Tatalaksana

Penyakit Ikterus Neonatorum: Diagnosis, Penyebab, Gejala, dan Tatalaksana

Penyakit ikterus neonatorum, juga dikenal sebagai kuning pada bayi baru lahir, adalah kondisi umum yang sering terjadi pada bayi yang lahir prematur atau pada bayi yang memiliki masalah dengan proses normal pemecahan bilirubin. Dalam artikel ini, kami akan membahas diagnosis, penyebab, gejala, dan tatalaksana penyakit ikterus neonatorum.

Diagnosis Diagnosis ikterus neonatorum biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik bayi dan pengukuran kadar bilirubin dalam darah. Pemeriksaan fisik akan menunjukkan warna kuning pada kulit dan bagian putih mata. Pengukuran kadar bilirubin biasanya dilakukan melalui tes darah.

Penyebab Penyebab utama ikterus neonatorum adalah peningkatan kadar bilirubin dalam darah bayi. Bilirubin adalah zat yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah tua. Pada bayi, hati belum sepenuhnya berkembang, dan sistem pemecahan bilirubin belum sepenuhnya efisien, sehingga kadar bilirubin dapat meningkat dengan cepat.

Selain itu, ikterus neonatorum juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti:

  1. Inkompatibilitas golongan darah antara ibu dan bayi, yang menyebabkan peredaran darah bayi terpapar dengan antibodi dari ibu.
  2. Masalah pada hati atau pembuangan bilirubin yang tidak normal.
  3. Infeksi pada bayi, seperti sepsis atau infeksi virus.

Gejala Gejala ikterus neonatorum meliputi:

  • Kulit dan mata bayi yang berwarna kuning.
  • Tinja berwarna terang.
  • Urin berwarna gelap.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Lethargy atau kelesuan.

Tatalaksana Tatalaksana ikterus neonatorum tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan penyebabnya. Pada kasus ringan, fototerapi dapat direkomendasikan. Fototerapi menggunakan lampu khusus untuk membantu mengubah bilirubin dalam darah menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan dari tubuh bayi.

Jika fototerapi tidak cukup efektif atau kadar bilirubin sangat tinggi, penukaran darah atau transfusi darah dapat dilakukan. Prosedur ini melibatkan penggantian sebagian darah bayi dengan darah donor untuk mengurangi kadar bilirubin dalam darah.

Pencegahan Untuk mencegah ikterus neonatorum, penting untuk memantau kadar bilirubin bayi secara rutin setelah kelahiran. Selain itu, pemantauan kondisi bayi dan perawatan yang tepat pada masalah yang mendasarinya, seperti inkompatibilitas golongan darah atau infeksi, juga dapat membantu mencegah ikterus neonatorum.

Kesimpulan Ikterus neonatorum adalah kondisi umum yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Diagnosis biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik dan pengukuran kadar bilirubin dalam darah. Tatalaksana tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya, dan bisa mencakup fototerapi atau penukaran darah. Pencegahan ikterus neonatorum melibatkan pemantauan dan perawatan yang tepat pada masalah yang mendasarinya. Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar kasus ikterus neonatorum dapat diatasi dengan baik.

dr. Asa

Recent Posts

Sindrom Marfan: Penyebab, Gejala, dan Pengelolaan

Sindrom Marfan adalah kelainan genetik yang mempengaruhi jaringan ikat yang mendukung berbagai struktur tubuh, termasuk…

7 bulan ago

Penyakit Gaucher: Gejala dan Pengobatan

Penyakit Gaucher adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh kekurangan enzim glukoserebrosidase, yang mengakibatkan penumpukan zat…

7 bulan ago

Sindrom Ehlers-Danlos: Penyebab dan Perawatan

Sindrom Ehlers-Danlos (EDS) adalah sekelompok gangguan genetik yang mempengaruhi jaringan ikat yang mendukung kulit, sendi,…

7 bulan ago

Penyakit Paget Tulang: Penyebab dan Pengobatan

Penyakit Paget tulang adalah gangguan kronis yang menyebabkan tulang menjadi besar dan lemah akibat proses…

7 bulan ago

Penyakit Lyme: Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyakit Lyme adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Borrelia burgdorferi, yang ditularkan kepada manusia melalui…

7 bulan ago

Penyakit Celiac: Penyebab, Gejala, dan Perawatan

Penyakit Celiac adalah gangguan autoimun yang terjadi ketika konsumsi gluten menyebabkan kerusakan pada usus kecil.…

7 bulan ago

This website uses cookies.