Mantan Koas
  • Home
  • Info Medis Dasar
  • Pencegahan Penyakit
  • Penyakit & Obat
  • Nutrisi & Diet
  • FAQ Kesehatan
No Result
View All Result
  • Home
  • Info Medis Dasar
  • Pencegahan Penyakit
  • Penyakit & Obat
  • Nutrisi & Diet
  • FAQ Kesehatan
No Result
View All Result
Mantan Koas
No Result
View All Result
Home Penyakit & Obat Anak & Balita

Penyakit Ikterus Neonatorum: Diagnosis, Penyebab, Gejala, dan Tatalaksana

dr. Asabydr. Asa
09/06/2024
inAnak & Balita
0 0
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Penyakit Ikterus Neonatorum: Diagnosis, Penyebab, Gejala, dan Tatalaksana

Penyakit ikterus neonatorum, juga dikenal sebagai kuning pada bayi baru lahir, adalah kondisi umum yang sering terjadi pada bayi yang lahir prematur atau pada bayi yang memiliki masalah dengan proses normal pemecahan bilirubin. Dalam artikel ini, kami akan membahas diagnosis, penyebab, gejala, dan tatalaksana penyakit ikterus neonatorum.

Diagnosis Diagnosis ikterus neonatorum biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik bayi dan pengukuran kadar bilirubin dalam darah. Pemeriksaan fisik akan menunjukkan warna kuning pada kulit dan bagian putih mata. Pengukuran kadar bilirubin biasanya dilakukan melalui tes darah.

Penyebab Penyebab utama ikterus neonatorum adalah peningkatan kadar bilirubin dalam darah bayi. Bilirubin adalah zat yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah tua. Pada bayi, hati belum sepenuhnya berkembang, dan sistem pemecahan bilirubin belum sepenuhnya efisien, sehingga kadar bilirubin dapat meningkat dengan cepat.

Selain itu, ikterus neonatorum juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti:

  1. Inkompatibilitas golongan darah antara ibu dan bayi, yang menyebabkan peredaran darah bayi terpapar dengan antibodi dari ibu.
  2. Masalah pada hati atau pembuangan bilirubin yang tidak normal.
  3. Infeksi pada bayi, seperti sepsis atau infeksi virus.

Gejala Gejala ikterus neonatorum meliputi:

  • Kulit dan mata bayi yang berwarna kuning.
  • Tinja berwarna terang.
  • Urin berwarna gelap.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Lethargy atau kelesuan.

Tatalaksana Tatalaksana ikterus neonatorum tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan penyebabnya. Pada kasus ringan, fototerapi dapat direkomendasikan. Fototerapi menggunakan lampu khusus untuk membantu mengubah bilirubin dalam darah menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan dari tubuh bayi.

Jika fototerapi tidak cukup efektif atau kadar bilirubin sangat tinggi, penukaran darah atau transfusi darah dapat dilakukan. Prosedur ini melibatkan penggantian sebagian darah bayi dengan darah donor untuk mengurangi kadar bilirubin dalam darah.

Pencegahan Untuk mencegah ikterus neonatorum, penting untuk memantau kadar bilirubin bayi secara rutin setelah kelahiran. Selain itu, pemantauan kondisi bayi dan perawatan yang tepat pada masalah yang mendasarinya, seperti inkompatibilitas golongan darah atau infeksi, juga dapat membantu mencegah ikterus neonatorum.

Kesimpulan Ikterus neonatorum adalah kondisi umum yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Diagnosis biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik dan pengukuran kadar bilirubin dalam darah. Tatalaksana tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya, dan bisa mencakup fototerapi atau penukaran darah. Pencegahan ikterus neonatorum melibatkan pemantauan dan perawatan yang tepat pada masalah yang mendasarinya. Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar kasus ikterus neonatorum dapat diatasi dengan baik.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • X
  • Telegram
  • WhatsApp

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Previous Post

CIPROFLOXACIN: Penggunaan, Efek Samping, dan Peringatan

Next Post

SPINA BIFIDA: Diagnosis, Gejala, dan Pengobatan

Next Post

SPINA BIFIDA: Diagnosis, Gejala, dan Pengobatan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Pentingnya Aktivitas Fisik untuk Anak dan Remaja

9 bulan ago
Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Mengenal Psoriasis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

1 tahun ago
Jeg Empty

Don't Miss

Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Sindrom Marfan: Penyebab, Gejala, dan Pengelolaan

31/12/2024
Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Penyakit Gaucher: Gejala dan Pengobatan

30/12/2024
Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Sindrom Ehlers-Danlos: Penyebab dan Perawatan

29/12/2024
Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Penyakit Paget Tulang: Penyebab dan Pengobatan

28/12/2024
Mantan Koas

Info Medis Terbaik yang selalu update memberikan informasi kesehatan anda

Categories

  • Anak & Balita
  • Berita & Penelitian
  • Bioteknologi
  • FAQ Kesehatan
  • Info Medis Dasar
  • Kesehatan Reproduksi
  • Kulit & Kecantikan
  • Lansia
  • Mata
  • Nutrisi & Diet
  • Obat
  • Pencegahan Penyakit
  • Penyakit & Obat
  • Penyakit Dalam
  • Perawatan Luka
  • Program Kesehatan Nasional
  • Tumor & Kanker
  • Uncategorized

© 2024 MantanKoas - Memberikan Informasi Medis Terbaik buat Anda hanya di MantanKoas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Info Medis Dasar
  • Pencegahan Penyakit
  • Penyakit & Obat
  • Nutrisi & Diet
  • FAQ Kesehatan

© 2024 MantanKoas - Memberikan Informasi Medis Terbaik buat Anda hanya di MantanKoas

%d