Mantan Koas
  • Home
  • Info Medis Dasar
  • Pencegahan Penyakit
  • Penyakit & Obat
  • Nutrisi & Diet
  • FAQ Kesehatan
No Result
View All Result
  • Home
  • Info Medis Dasar
  • Pencegahan Penyakit
  • Penyakit & Obat
  • Nutrisi & Diet
  • FAQ Kesehatan
No Result
View All Result
Mantan Koas
No Result
View All Result
Home Penyakit & Obat Anak & Balita

PENYAKIT IKTERUS: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Tatalaksana

dr. Novibydr. Novi
05/06/2024
inAnak & Balita
0 0
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

PENYAKIT IKTERUS: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Tatalaksana

Apa Itu Ikterus? Ikterus adalah kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan kadar bilirubin dalam darah, yang menyebabkan kulit dan mata menjadi kuning. Kondisi ini biasanya terjadi ketika hati tidak dapat memproses bilirubin dengan cepat, atau ketika pembentukan bilirubin melebihi kemampuan hati untuk mengeluarkannya dari tubuh.

Penyebab Ikterus Ada beberapa penyebab ikterus pada bayi dan orang dewasa. Pada bayi baru lahir, ikterus sering terjadi karena hati belum sepenuhnya berkembang dan belum mampu mengeluarkan bilirubin dengan efisien. Selain itu, penyebab ikterus pada bayi dapat meliputi infeksi, perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi (incompatibilitas Rh), atau kondisi medis lainnya.

Pada orang dewasa, ikterus dapat disebabkan oleh penyakit hati seperti hepatitis atau sirosis, masalah empedu seperti batu empedu atau kanker empedu, atau masalah lain seperti anemia hemolitik atau obstruksi saluran empedu.

Gejala Ikterus Gejala ikterus meliputi:

  • Kulit dan mata yang berwarna kuning
  • Urin gelap
  • Tinja berwarna terang
  • Kelelahan
  • Nyeri perut (pada ikterus yang disebabkan oleh masalah empedu)

Diagnosis Ikterus Diagnosis ikterus biasanya dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk mengukur kadar bilirubin dalam darah. Dokter juga mungkin melakukan tes tambahan, seperti ultrasonografi hati atau saluran empedu, jika diperlukan untuk menentukan penyebab ikterus.

Tatalaksana Ikterus Tatalaksana ikterus tergantung pada penyebabnya. Pada bayi baru lahir, ikterus ringan seringkali tidak memerlukan pengobatan khusus dan dapat membaik dengan sendirinya. Namun, pada kasus yang lebih parah, fototerapi atau penukaran darah mungkin diperlukan untuk mengurangi kadar bilirubin dalam darah.

Pada orang dewasa, pengobatan ikterus tergantung pada penyebabnya. Pengobatan mungkin meliputi penggunaan obat-obatan untuk mengobati penyakit hati atau empedu, intervensi bedah untuk mengatasi obstruksi saluran empedu, atau pengobatan lainnya sesuai dengan diagnosis yang ditegakkan.

Pencegahan Ikterus Untuk mencegah ikterus pada bayi baru lahir, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan rutin dan pemantauan untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah sejak dini. Selain itu, menjaga bayi terhidrasi dengan memberikan ASI atau susu formula secara teratur juga penting untuk mencegah ikterus.

Pada orang dewasa, pencegahan ikterus tergantung pada penyebabnya. Pencegahan umum termasuk menjaga gaya hidup sehat, menghindari alkohol dan obat-obatan yang dapat merusak hati, serta mendapatkan vaksinasi hepatitis jika diperlukan.

Kesimpulan Ikterus adalah kondisi medis yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan dapat terjadi pada orang dewasa. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan tes darah, sementara tatalaksana tergantung pada penyebabnya. Pencegahan ikterus melibatkan pemantauan dan pengobatan penyebab potensial serta menjaga gaya hidup sehat.

Dengan memahami penyebab, gejala, diagnosis, dan tatalaksana ikterus, kita dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah dan mengobati kondisi ini secara efektif.

Bagikan ini:

  • Facebook
  • X
  • Telegram
  • WhatsApp

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Previous Post

AMOXICILLIN CLAVULANATE: Penggunaan, Efek Samping, dan Peringatan

Next Post

METRONIDAZOLE: Penggunaan, Efek Samping, dan Peringatan

Next Post

METRONIDAZOLE: Penggunaan, Efek Samping, dan Peringatan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Apa Itu Obesitas dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

1 tahun ago
Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Apa Saja Tanda-Tanda Awal Stroke?

1 tahun ago
Jeg Empty

Don't Miss

Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Sindrom Marfan: Penyebab, Gejala, dan Pengelolaan

31/12/2024
Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Penyakit Gaucher: Gejala dan Pengobatan

30/12/2024
Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Sindrom Ehlers-Danlos: Penyebab dan Perawatan

29/12/2024
Gif;base64,R0lGODlhAQABAAAAACH5BAEKAAEALAAAAAABAAEAAAICTAEAOw==

Penyakit Paget Tulang: Penyebab dan Pengobatan

28/12/2024
Mantan Koas

Info Medis Terbaik yang selalu update memberikan informasi kesehatan anda

Categories

  • Anak & Balita
  • Berita & Penelitian
  • Bioteknologi
  • FAQ Kesehatan
  • Info Medis Dasar
  • Kesehatan Reproduksi
  • Kulit & Kecantikan
  • Lansia
  • Mata
  • Nutrisi & Diet
  • Obat
  • Pencegahan Penyakit
  • Penyakit & Obat
  • Penyakit Dalam
  • Perawatan Luka
  • Program Kesehatan Nasional
  • Tumor & Kanker
  • Uncategorized

© 2024 MantanKoas - Memberikan Informasi Medis Terbaik buat Anda hanya di MantanKoas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Info Medis Dasar
  • Pencegahan Penyakit
  • Penyakit & Obat
  • Nutrisi & Diet
  • FAQ Kesehatan

© 2024 MantanKoas - Memberikan Informasi Medis Terbaik buat Anda hanya di MantanKoas

%d