CEFIXIME: Penggunaan, Efek Samping, dan Peringatan
Cefixime adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada berbagai kondisi medis. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang obat cefixime, termasuk indikasi dan kontraindikasi, formakoterapi, farmakokinetik, bentuk sediaan, dosis untuk anak dan dewasa tergantung bentuk sediaan dan indikasi, efek samping (termasuk risiko pada ibu hamil dan menyusui), dan interaksi dengan obat lain.
Indikasi
- Infeksi Bakteri: Cefixime digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, termasuk infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi telinga, radang tenggorokan, dan infeksi menular seksual seperti gonore.
Kontraindikasi
- Cefixime tidak boleh digunakan pada pasien dengan riwayat reaksi alergi terhadap antibiotik sefalosporin atau komponen lainnya.
- Tidak dianjurkan untuk digunakan pada pasien dengan riwayat gangguan pencernaan serius seperti kolitis pseudomembran atau enteritis.
Formakoterapi
- Cefixime adalah antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yang bekerja dengan mengganggu pembentukan dinding sel bakteri, sehingga menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian bakteri.
Farmakokinetik
- Setelah dikonsumsi, cefixime diserap dengan cepat oleh saluran pencernaan dan mencapai kadar puncak dalam darah dalam waktu sekitar 2-6 jam.
- Obat ini banyak didistribusikan ke jaringan dan cairan tubuh, termasuk paru-paru, ginjal, dan jaringan lunak.
- Cefixime diekskresikan terutama melalui ginjal.
Bentuk Sediaan
- Cefixime tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, sirup, dan sediaan oral lainnya.
Dosis
- Dosis cefixime tergantung pada jenis infeksi, tingkat keparahan, dan usia pasien.
- Untuk dewasa, dosis umumnya berkisar antara 200 mg hingga 400 mg sekali sehari atau dibagi menjadi dua dosis tergantung pada indikasi.
- Dosis untuk anak-anak dapat bervariasi tergantung pada berat badan dan usia. Konsultasikan dengan dokter untuk dosis yang tepat.
Efek Samping
- Efek samping yang umum termasuk gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah, dan sakit perut. Beberapa pasien juga mungkin mengalami ruam kulit atau reaksi alergi.
- Pada ibu hamil dan menyusui, penggunaan cefixime harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena dapat berpotensi merugikan janin atau bayi.
Interaksi dengan Obat Lain
- Cefixime dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain, termasuk antikoagulan, diuretik, dan obat antihipertensi. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker mengenai potensi interaksi dengan obat lain yang sedang Anda konsumsi.
Dengan memahami dengan baik tentang penggunaan, efek samping, dan peringatan yang terkait dengan cefixime, Anda dapat menggunakan obat ini dengan lebih aman dan efektif. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan cefixime atau obat lainnya.